Enterprise Architecture Undip

Enterprise architecture (EA) at Diponegoro University is a University-wide effort to develop a shared technology vision in support of academic, research, and administrative computing — one that begins with enterprise-wide strategies and some best practice approach (such as ISO, COBIT, TOGAF, ITIL, PMBOK) that fosters ongoing technology innovation. Our vision for enterprise architecture is to provide a technology framework and a set of standards to enable acquisition, development, and deployment of IT services that maximize interoperation, minimize duplication, and simplify the IT environment across all of Undip.

This active program will create a shared architecture artifact that will be broadly useful as architectural guidance and a means to create alignment across implementation teams at work on University IT projects.

Our Vision for Enterprise Architecture

Diponegoro University’s vision for enterprise architecture is to articulate and drive to common solutions, standards, and opportunities for alignment in order to reduce IT complexity and cost across the University and enable local innovation.

We approach the work of defining an architecture for the University by considering each layer of our physical architecture “stack”, as well as cross-cutting security requirements, and articulating a set of Principles, Standards and Resources for each layer:

 

Governance

Undip’s enterprise architecture effort is overseen by the DSI and IT Commitee.

IT Committee

IT Committee is comprised of executives in Undip who ensure that the effort’s vision and plan are executed successfully and aligned with the needs of the University’s IT community. This committee also provides sponsorship and support for targeted projects designed to advance the goals of Enterprise Architecture. 

 

Dokumen Cetak Biru
Metodologi

Pengembangan Cetak Biru TIK Undip mengacu ke:
– Peraturan Permen Ristek Dikti No 62 Tahun 2017
– Menggunakan Framework TOGAF
Gambar TOGAF ADM Modified

Gambar Togaf Artifact

Gambar Togaf Artifact EA Undip

PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR:
– Fleksibilitas. Memiliki kemudahan dalam beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan organisasi sehingga arsitektur tidak menjadikan perkembangan organisasi menjadi kaku
Konsistensi. Arsitektur harus memiliki informasi yang memiliki konsistensi yang tinggi sehingga mudah dipahami

– Keselarasan. Arsitektur harus memiliki keselarasan dengan tujuan yang ingin dicapai, sehingga tidak terjadi informasi yang berbenturan
Kepatuhan. Arsitektur harus dikembangkan dengan berpedoman pada kebijakan peraturan dan undang-undang yang berhubungan dengan organisasi, sehingga tidak menyalahi aturan yang telah ditetapkan

– Realistis. Arsitektur harus dikembangkan secara realistis, sehingga mudah dipahami, membumi dan rasional untuk diimplementasikan organisasi

– Standardisasi. Arsitektur harus disusun dengan pendokumentasian dan pemodelan yang distandarkan

TUJUAN ARSITEKTUR
– Peningkatan Kinerja. Menyelaraskan proses bisnis organisasi dengan penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja Universitas Diponegoro dalam menjalankan visi dan misi organisasi

– Stabilitas Organisasi. Meningkatkan kestabilan berjalannya organisasi serta mengurangi dampak dari pergantian dan rotasi pegawai Universitas Diponegoro yang tinggi
Pedoman Terpadu. Menjadi pedoman yang konsisten dan terpadu dalam penataan proses bisnis dan pemilihan solusi teknologi informasi yang tepat dan efisien, khususnya dalam aspek data, informasi dan teknologi

– Sinergi Data dan Informasi. Meningkatkan sinergi dan kolaborasi data dan informasi di lingkungan unit kerja Universitas Diponegoro, serta menerapkan teknologi data mining untuk meningkatkan kualitas pengambilan kebijakan, sehingga mampu mengikuti perubahan dan tuntutan masyarakat

– Efisiensi Organisasi. Meningkatkan efisiensi organisasi, mengurangi proses yang redundansi, dan mengurangi biaya operasional organisasi karena kesalahan dalam pemilihan teknologi

Arsitektur Sistem Informasi
Arsitektur Teknologi
Referensi